Hari: 3 Oktober 2024

  • Ayam Sabung in Indonesian

    SV388

    Artikel-artikel di situs SV388 ini telah diterjemahkan oleh penerjemah profesional, perusahaan, atau repositori terjemahan yang tersedia secara bebas. Terjemahan ini tidak boleh dianggap akurat.

    Desa Bidayuh, Staas, Bau, Malaysia, dinamai berdasarkan pohon ulin yang tumbuh di sana. Penduduk aslinya berasal dari pemukiman Jagoi di Kupuo Jagoi Dorod.

    Definisi

    Sabung ayam, juga dikenal sebagai adu ayam atau sabung ayam, adalah olahraga bertaruh dan menonton pertarungan antara dua ayam jantan di dalam kandang. Ini adalah hobi yang populer di Indonesia dan merupakan bentuk perjudian. Beberapa orang bahkan mencari nafkah darinya.

    Pemilik ayam yang memenangkan pertandingan terbanyak dalam derby (serangkaian adu ayam) dapat memperoleh puluhan ribu dolar. Namun, olahraga ini bukannya tanpa kritik. Banyak warga Amerika Serikat yang baru menganggapnya sebagai peninggalan budaya Inggris yang tidak sedap dipandang dan menganjurkan untuk meninggalkannya.

    Meskipun populer, olahraga ini dapat membahayakan penonton. Ayam sabung dapat menjadi ganas atau bahkan terbang ke kerumunan, melukai atau membunuh penonton. Selain itu, ayam sabung juga dapat melukai diri sendiri selama pertandingan. Oleh karena itu, penyelenggara ayam sabung harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penonton. Mereka harus memastikan bahwa arena berventilasi baik dan dilengkapi dengan jaring pengaman untuk mencegah cedera atau kematian.

    Konteks

    Di Indonesia, ayam sabung merupakan olahraga lokal dan kegiatan budaya yang populer. Kegiatan ini juga merupakan bentuk hiburan bagi keluarga dan teman. Olahraga ini melibatkan dua tim – masing-masing terdiri dari pria dan wanita dalam jumlah yang sama – yang saling bersaing. Permainan ini bisa berbahaya dan yang kalah bisa terluka atau terbunuh.

    Pemilik ayam yang memenangkan pertarungan terbanyak dalam derby (serangkaian adu ayam) dapat memenangkan puluhan ribu dolar. Banyak warga Amerika Serikat menganggap adu ayam sebagai peninggalan budaya Inggris yang tidak sedap dipandang dan menganjurkan untuk meninggalkannya.

    Namun, dalam praktiknya, ayam sabung dapat menjadi bentuk perjudian, yang ilegal di beberapa negara. Selain itu, para pemain tidak selalu mematuhi aturan olahraga, yang dapat menyebabkan konfrontasi dan cedera yang disertai kekerasan. Hal ini menyebabkan beberapa otoritas melarang permainan tersebut di wilayah hukum mereka masing-masing. Namun secara umum, larangan tersebut jarang ditegakkan.

    Contoh

    Sabung ayam, dalam pengertian yang paling sederhana, adalah pertarungan antara dua ayam jantan di dalam arena yang dikurung. Para petarung sering menggunakan berbagai trik untuk mencoba dan meraih kemenangan. Pemilik ayam yang memenangkan pertarungan terbanyak dalam derby (serangkaian sabung ayam) dapat memperoleh puluhan ribu dolar.

    Desa Bidayuh di wilayah Jagoi, Kabupaten Bau – Penduduk desa ini awalnya berasal dari desa perbukitan Kupuo’ Bijongon, namun pindah mencari rumah baru karena jalan yang tidak dapat dilalui dan bahaya tanah longsor. Mereka menamakan desa baru ini ‘Bijuray’ yang berarti bekerja sama untuk menunjukkan persatuan.

    sejenis kayu ringan yang biasa digunakan dalam keranjang Bidayuh – Pohon ini tumbuh cepat dan kayunya mudah diukir menjadi barang-barang yang berguna seperti tas ransel rotan, keranjang, dan wadah. Kulit kayunya juga digunakan untuk membuat tali dan daunnya merupakan sumber vitamin yang baik.

    Pengucapan

    Kata ini berasal dari bahasa Melayu sabung, dari bahasa Melayu Klasik sabuNG, yang akhirnya berasal dari bahasa Proto-Melayu-Polinesia *sabuNG. Kata ini sebanding dengan bahasa Tagalog sabong.

    Secara sederhana, sabung ayam adalah pertarungan antara dua ayam jantan di dalam sebuah ring yang dikurung. Praktik ini merupakan hiburan yang populer di Indonesia, yang dikenal dengan sebutan perjudian sabung ayam. Istilah ini juga digunakan untuk permainan judi, yang telah menjadi bentuk hiburan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

    Era Tang menyaksikan banyak olahraga dan kegiatan luar ruangan, seperti berburu, polo kuda, sepak bola cuju, dan adu ayam. Kegiatan ini sering kali disertai dengan ritual kuno dan rumit, sebagaimana didokumentasikan dalam naskah lontar suci. Pertarungan dimaksudkan untuk bersenang-senang sekaligus menghibur, dan ritual tersebut tidak selalu dilakukan dengan benar. Hasilnya sering kali berupa pertumpahan darah. Inilah alasan mengapa adu ayam masih dianggap sebagai olahraga yang kejam hingga saat ini. Selain itu, adu ayam melanggar hukum di sebagian besar tempat. Akan tetapi, praktik ini masih ada di beberapa bagian negara ini, meskipun telah dilarang oleh pemerintah.…